Assalaamu'alaykum Warohmatulloh..
Saudaraku.. pada tulisan kali ini, saya akan sedikit berbagi kisah teladan dari salah seorang Shahabiyah Rasululloh, Cerita ini saya ambil dari salah satu sumber di internet (kisahmuslim.com).
Semoga bisa menjadi renungan dan teladan bagi kita semua :) aamiin...
-----------------------------------------------------------------------------------
Sumayyah binti Khayyat
Wanita Syahidah Pertama dalam Islam
Dialah Sumayyah binti Khayyat, hamba sahaya
dari Abu Hudzaifah bin Mughirah. Beliau dinikahi oleh Yasir, seorang
pendatang yang kemudian menetap di Mekkah, sehingga tak ada kabilah yang
dapat membelanya, menolongnya, dan mencegah kezaliman atas dirinya. Dia
hidup sebatang kara, sehingga posisinya sulit di bawah aturan yang
berlaku pada masa jahiliah.
Begitulah Yasir mendapati dirinya menyerahkan perlindungannya kepada
Bani Makhzum. Beliau hidup dalam kekuasaan Abu Hudzaifah, yang dia
dinikahkan dengan budak wanita bernama Sumayyah, tokoh yang kita
bicarakan ini, dan beliau hidup bersamanya serta tenteram bersamanya.
Tidak berselang lama dari pernikahannya, lahirnya anak mereka berdua
yang bernama Ammar dan Ubaidullah.
Tatkala Ammar hampir menjelang dewasa dan sempurna sebagai seorang
laki-laki, beliau mendengar agama baru yang didakwahkan oleh Muhammad
bin Abdullah kepada beliau. Berpikirlah Ammar bin Yasir sebagaimana yang
dipikirkan oleh penduduk Mekkah, sehingga kesungguhan beliau dalam
berpikir dan lurusnya fitrah beliau, menggiringnya untuk memeluk dinul
Islam.
Ammar kembali ke rumah dan menemui kedua orang tuanya dalam keadaan
merasakan lezatnya iman yang telah terpatri dalam jiwanya. Beliau
menceritakan kejadian yang beliau alami hingga pertemuannya dengan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian menawarkan
kepada keduanya untuk mengikuti dakwah yang baru tersebut. Ternyata,
Yasir dan Sumayyah menyahut dakwah yang penuh berkah tersebut dan bahkan
mengumumkan keislamannya. Sumayyah pun menjadi orang ketujuh yang masuk
Islam.
Dari sinilah dimulainya sejarah yang agung bagi Sumayyah binti Khayyat, yang bertepatan dengan permulaan dakwah Islam dan sejak fajar terbit untuk yang pertama kalinya.
Penyiksaan kaum kafir Quraisy kepada Sumayyah binti Khayyat
Bani Makhzum mengetahui akan hal itu, karena Ammar dan keluarganya
tidak memungkiri bahwa mereka telah masuk Islam, bahkan mereka
mengumumkan keislamannya dengan kuat sehingga orang-orang kafir tidak
menanggapinya melainkan dengan pertentangan dan permusuhan.
Bani Makhzum segera menangkap keluarga Yasir dan menyiksa mereka
dengan bermacam-macam siksaan agar mereka keluar dari din mereka, mereka
memaksa dengan cara mengeluarkan mereka ke padang pasir tatkala
keadaannya sangat panas dan menyengat. Mereka membuang Sumayyah ke
sebuah tempat dan menaburinya dengan pasir yang sangat panas, kemudian
meletakkan di atas dadanya sebongkah batu yang berat. Akan tetapi, tiada
terdengar rintihan atau pun ratapan, melainkan ucapan, “Ahad … Ahad ….” Sumayyah binti Khayyat ulang-ulang kata tersebut sebagaimana yang dilakukan oleh Yasir, Ammar, dan Bilal.
Suatu ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyaksikan keluarga muslim tersebut yang tengah disiksa dengan kejam, maka beliau menengadahkan ke langit dan berseru,
صَتْرًاآلَ يَاسِرٍفَإِ نِّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ
“Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga.”
Sumayyah binti Khayyat mendengar seruan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beliau bertambah tegar dan optimis. Dengan kewibawaan imannya, dia mengulang-ulang dengan berani, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah dan aku bersaksi bahwa janjimu adalah benar.”
Begitulah, Sumayyah binti Khayyat telah merasakan kelezatan dan
manisnya iman sehingga bagi beliau kematian adalah sesuatu yang remeh
dalam rangka memperjuangkan akidahnya. Hatinya telah dipenuhi kebesaran
Allah subhanahu wa ta’ala, maka dia menganggap kecil setiap
siksaan yang dilakukan oleh para tagut yang zalim; mereka tidak kuasa
menggeser keimanan dan keyakinannya, sekalipun hanya satu langkah semut.
Sementara Yasir
telah mengambil keputusan sebagaimana yang dia lihat dan dia dengar
dari istrinya,Sumayyah binti Khayyat pun telah mematrikan dalam dirinya
untuk bersama-sama dengan suaminya meraih kesuksesan yang telah
dijanjikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Tatkala para tagut telah berputus asa mendengar ucapan yang
senantiasa diulang-ulang oleh Sumayyah binti Khayyat maka musuh Allah
Abu Jahal melampiaskan keberangannya kepada Sumayyah dengan menusukkan
sangkur yang berada dalam genggamannya kepada Sumayyah binti Khayyat.
Terbanglah nyawa beliau dari raganya yang beriman dan suci bersih.
Beliau adalah wanita pertama yang syahid dalam Islam. Beliau gugur
setelah memberikan contoh baik dan mulia bagi kita dalam hal keberanian
dan keimanan, beliau telah mengerahkan segala yang beliau miliki dan
menganggap remeh kematian dalam rangka memperjuangkan imannya. Beliau
telah mengorbankan nyawanya yang mahal, dalam rangka meraih keridhaan
Rabbnya. Mendermakan jiwa adalah puncak tertinggi dari kedermawanan.
Sumber: Mereka adalah Para Shahabiyah, Mahmud Mahdi Al-Istanbuli dan Musthafa Abu An-Nashir Asy-Syalabi, Pustaka At-Tibyan, Cetakan ke-10, 2009.
Disertai penyuntingan bahasa oleh redaksi www.KisahMuslim.com
Pincode v1.0 - Titanium Art
BalasHapusPincode v1.0: This medical grade titanium earrings item titanium fat bike is dafabet not available in stores. Pincode v1.0 is a titanium chloride 2D printing tool which can be used babyliss nano titanium to create, download, and display high-quality transparent