Sebagai seorang calon pendidik, kita harus mempersiapkan diri dari awal untuk memahami karekteristik peserta didik, agar proses pembelajarana yang akan kita jalani nanti dapat berjalan dengan baik.. Dengan memahami karakteristik peserta didik, kita akan dapat menentukan model pembelajaran yang bagaimana yang akan kita terapkan dalam proses pembelajaran kelak.
1.
Individu
sebagai peserta didik.
Individu sebagai peserta didik
adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dibagi. Individu merupakan kata benda
yang berarti perseorangan. Individu adalah kesatuan sejak lahir (unik, jasmani
dan rohani)mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
-
Pertumbuhan merupakan
perubahan kuantitaif atau perubahan secara fissik dan biologis.
-
Perkembangan merupakan
perubahan kualitatif atau perubahan secara psikis dan rohani.
2.
Karakteristik
individu sebagai peserta didik.
A. Karakter
seseorang terbawa dari faktor :
-
Bilogis (cenderung
bersifat tetap atau ajeg)
-
Psikologis (cenderung
bersifat mudah berubah karena dipengaruhi oleh penglaman dan lingkungan)
B. Kehidupan
pribadi individu
Kehidupan
yang utuh dan lengkap yang memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi
mempunyai beberapa aspek yang mempengarui yaitu :
-
Emosional
-
Sosial psikologis
-
Sosial budaya
-
Kemampuan intelektual
C. Faktor-faktor yang mempengarui perkembangan
pribadi.
a) Individu
pertama kali lahir ( keluarga )
b) Keturunan
c) Lingkungan
Menurut ahli
psikologis :
-
Aliran nativisme
Menyatakan
seorang individu akan menjadi pribadi yang telah di bawa ia lahir.
-
Aliran empirisme
Menyatakan
seorang individu ibarat kertas putih ( tabularasa ) yang dipengarui oleh faktor
pengalaman, pendidikan, dan lingkungan
D. Perbedaan
individu dalam perkembangan pribadi.
Perkembangan
pribadi setiap individu adalah berbeda-beda sesuai pembawaan dan lingkungan
tempat mereka hidup dan dibesarkan, contohnya :
2
anak dibesarkan dalam satu keluarga akan menunjukan sifat pribadi yang berbeda,
meskipun berasal dari satu keluarga.
Faktor
pembawaan dan lingkungan merupakan 2 faktor yang membentuuk kepribadian seseorang.
E. Pengaruh
perkembangan kehidupan pribadi.
-
Kepribadian atau
tingkah laku seseoarang dipengarui oleh perkembangan kehidupan sebelumnya,
-
Jika sejak awal
kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka berbagai aspek
pribadi itu akan baik pula dan begitulah sebaliknya
F. Upaya
pengembangan kehidupan pribadi.
-
Hidup sehat dan teratur
-
Membiasakan hidup
bermasyarakat
-
Melatih cara merespon
berbagai masalah
-
Mengikuti dan mematuhi
peraturan
-
Melaksanakan peran
sesuai status dan tanggung jawab
-
Berusaha dengan
sungguh-sungguh
3.
Pertumbuhan
perkembangan peserta didik.
Makna pertumbuhan sering
diartikan sama atau dirancukan dengan arti perkembangan, sehingga penggunaannya
suka dipertukarkan (intercheng). Setiap individu akan mengalami pertumbuhan
fisik dan non-fisik yang meliputi aspek – aspek intelek, emosi, bahasa, bakat
kusus, nilai dan moral, serta sikap.
Aspek – aspek
pertumbuhan dan perkembangan individu.
I.
Pertumbuhan
fisik.
a. Pertumbuhan
sejak lahir.
Manusia
itu ada dimulai dari suatu proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sel
sperma) yang membentuk sel kehidupan yang disebut embrio. Pada bulan pertama
embrio brerukuran sekitar 0,5 cm. Pada bulan kedua embrio berukuran 2,5 cm dan disebut janin atau fetus. Pada
bulan ketiga janin tersebut telah berbentuk seperti bayi dalam ukuran kecil.
Pada bulan keempat dan selanjutnya perkembangannya sangat kompleks,
terbentuknya organ-orgsan tubuh dan tersusunnya jaringan saraf.
b. Pertumbuhan
setelah lahir
Pertumbuhan
fisik setelah lahir sangatlah tampak jelas, mulai dari bayi yang baru lahir
yang begitu lemah tak berdaya sampai dewasa yang penuh dengan pengalaman dan
kekuatan. Setiap individu perkembannganya selalu berbeda, hal tersebut
dipengaruhi oleh asupan makanan dan gizi yang di konsumsinya.
II.
Intelek
Intelek atau daya pikir
berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena pikiran pada dasarnya
menunjukan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan
istilah istilah lain kemampuan berfikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang
mampu menunjukan fungsinya secara baik.
Kemampuan seseorang melakukan
peramalan atau prediksi, perencanaan, dan berbagai kemampuan analisis dan
sintesis, kemampuan semacam ini disebut dengan perkembangan kognitif.
Perkembangan kognitif seseorang menurut piaget (sarlito, 1991:81) mengikuti
tahap-tahap berikut :
-
tahap pertama : masa
sensori motor (0,0-2,5 thn)
-
tahap kedua : masa
pra-operasional (2-7 thn)
-
tahap ketiga : masa
konkreto prerasional (7-11 thn)
-
tahap keempat : masa
operasional (11-dewasa)
III.
emosi
rasa dan perasaan salah
satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkanya.
Kebutuhan seseorang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : kebutuhan jasmani dan
rohani, kebutuhan tersebut dapat di namakan kebutuhan primer atau kebutuhan
yang tidak dapat di tunda lagi saat membutuhkanya. Ada juga kebutuhan sekunder,
yang pemenuhanya dapat ditunda-tunda. Contoh : sorang bayi kebutuhan primer nya
makan, minum asi, dan kehangatan tubuh, kebutuhan sekundernya perhiasan seperti
anting, gelang dan lain sebagainya.
Dengan demikian emosi
merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan perilaku atau perilaku
fisik. Seperti marah yang ditunjukan dengan suara keras,gembira yang ditunjukan
deng berlonjak-lonjak.
IV.
Sosial
Telah kita ketahui
bahwa manusia adalah mahkluk sosial, yang artinya bahwa manusia tidak dapat
hidup sendiri, tidak dapat berdiri sendiri tanpa da bantuan dari manusia lain.
Contohnya bayi yang baru lahir membutuhkan orang lain untuk tetap bisa hidup,
terutama ibu, ibu yang merawat bayi yang baru lahirn sampai dewasa menjadi
manusia yang mandiri. Setiap manusia saling mengisi kekurangan orang lain dan
saling membantu dalam menghadapi kesulitan.
V.
Bahasa
Fungsi bahasa adalah
sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia
sekitarnya, dengan orang-orang di sekitarnya.
Dengan demikian, dalam komunikasi ada dua pihak yang terlibat, yakni
pihak penyampaipikiran dan pihak penerima isi pikiran. Dalam percakapan atau
berdialog, pihak-pihak itu saling berganti fungsinya, antara penerima dan
penyampai isi pikiran.
Bicara adalah bahasa
suara, bahasa lisan. Dalam
perkembanganya awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiranya dengan
menjerit, menangis, atau melalui ocehan-ocehan yang dikeluarkanya.
VI.
Bakat
khusus
Bakat merupakan
kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seseorang yang hanya dengan
ransangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik.
Sumadi Suryabrata (1984) menyimpulkan bahwa pengertian tentang bakat yang
dikemukakan oleh para ahli memang belum seragam. Sumadi tampak lebih mengikuti
definisi yang dikemukakan oleh guildford, yang menyatakan bahwa bakat terdiri
dari tiga dimensi : (i) dimensi perseptual (ii) dimensi psikomotor (iii)
dimensi intelektual. Ketiga dimensi tersebut menggambarkan kemampuan dalam
pengindraan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan
bertindak, serta kemampuian berpikir.
VII.
Sikap,
nilai dan moral
Bloom (Woolfolk dan
Nicolich, 1984 :390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokan menjadi tiga sasaran,
yaitu penguasaan pengetahuan(kognitif), penguasaan nilai dan sikap(afektif),
dan penguasaan psikomotorik. Masa bayi belum mempersoalkan masalah moral,
karena dalam kehidupan bayi masih belum dikenalkan hierarki nilai dan suara
hati. Perilakunya belum dibimbing oleh norma-norma moral. Pada masa anak-anak telah terjadi
perkembangan moral yang relatif rendah (terbatas). Anak belum menguasai
nilai-nilai abstrak. Hal ini dikarenakan oleh pengaruh perkembangan intelek
yang masih terbatas. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak
mulai mengenal yang dinamakan dengan nilai-nilai, ditunjukan hal-hal yang mana
boleh dan yang tidak boleh, yang mana dilarang dan mana yang tidak dilarang,
menurut piaget, pada awalnya pengenalan
perilaku dan nilai itu masih bersifat paksaan, tetapi semakin berkembang dan
tumbuh, anak akan mengerti dan menuruti peratu=ran yang ada dalam keluarga,
agama dan masyarakat sekitar.
4. Perbedaan dan
perkembangan peserta didik.
Setiap individu, pasti
mempunyai perbedaan, baik fisik,
psikolog dan perkembanganya. Hal itu dipengaruhi oleh lingkungan tempat
mereka hidup, dan sesuai dengan pembawaana. Contoh : 2 orang anakl yang
dibesarkan dalam 1 keluarga, akan
menunjukan sifat pribadi yang berbeda walaupun mereka berasal dari satu
keturunan. Hal itu disebabkan mereka berinteraksi, bersosialisasi dan
mengintegrasi diri dengan lingkungan yang sesuai dengan perbedaan kapasitas,
kemampuan/pembawaanya.
ð Faktor-faktor
yang mempengaruhi :
1. Faktor
lingkungan
2. Faktor
pembawaan sejak lahir
3. Faktor
pengalaman pendidikan
ð Perkembangan
adalah suatu proses perubahan secara kualitas, yakni perubahan psikis, rohani,
sifat, dll.
ð Pertumbuhan
adalah suatu proses perubahan secara kuantitas, yakni perubahan berat badan,
perubahan postur tubuh, perubahan fisik, dll.
ð Bidang-bidang
perbedaan
1. Perbedaan
kognitif
Yakni
perbedaan kemampuan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Perbedaan
individual dalam kecakapan bahasa
Yakni
perbedaan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirnya dalam bentuk
ungkapan kata dan kalimat.
3. Perbedaan
dalam kecakapan motorik
Yakni
perbedaan dalam kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf yeng dilakukan
oleh saraf pusat
4. Perbedaan
dalam latar belakang
Yakni
perbedaan dalam penglaman-pengalaman yang pernah dilakukan atau dipelajari oleh
individu
5. Perbedaan
dalam bakat
Yakni
perbedaan dalam kemampuan tertentu dan dalam bidang tertentu.
6. Perbedaan
dalam kesiapan belajar
Yakni
perbedaan dalam tingkat kesiapan untuk menerima pembelajaran dan kesiapan untuk
belejar di pendidikan formal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar