Menurutku, gelar dan nama adalah dua hal yang tak
boleh dicerai-beraikan. Seperti jilbab dan mahkota perempuan, seperti tubuh dan
pakaian, sebuah nama akan telanjang tanpa gelar. Itulah mengapa aku sangat
mengutuk orang-orang—terutama mahasiswaku—yang luput mencantumkan gelar pada
namaku. Sebagai seorang dosen senior, aku telah menerapkan sebuah kebijakan
bagi seluruh mahasiswa yang mengikuti perkuliahanku.
Ya,
aku sudah memikirkannya masak-masak, kalau mahasiswaku melakukan salah satu
dari tiga hal, aku tak usah berpikir panjang untuk menghadiahkan nilai C pada
mereka, atau kalau lebih buruk lagi, aku tak sungkan-sungkan mendupak mereka
untuk mengulang perkuliahan pada semester depan. Memang sebaiknya begitu!